Oleh
: Marwansyah Putra
Gambaran
Umun Tentang Pasti Pas
SPBU
Pertamina PASTI PAS! adalah SPBU yang telah tersertifikasi dapat memberikan
pelayanan terbaik memenuhi standard kelas dunia. Konsumen dapat mengharapkan
kualitas dan kuantitas BBM yang terjamin, pelayanan yang ramah, serta fasilitas
nyaman.
Kualitas
dan kuantitas BBM terjamin karena SPBU PASTI PAS! menggunakan alat-alat
pengukur kualitas dan kuantitas lebih akurat juga menerapkan prosedur
monitoring yang lebih ketat. Untuk menjamin ketepatan takaran, SPBU melakukan
test ketepatan volume secara rutin dengan batas toleransi akurasi lebih ketat
dari SPBU biasa. Dinas Metrologi akan melakukan kalibrasi ulang pompa yang
telah melewati batas toleransi. Untuk menjamin kualitas BBM, SPBU melakukan
pengujian kualitas 3 kali lebih banyak dari SPBU biasa, juga dengan batas
toleransi lebih ketat.
Konsumen akan selalu disambut oleh senyum,
salam, dan sapa operator. Untuk memastikan anda mendapatkan volume yang akurat
operator akan menunjukkan pada anda mesin pompa menunjukkan angka nol sebelum
mulai pengisian.
SPBU Pertamina PASTI PAS! hanya diberikan
kepada SPBU yang telah mendapatkan dan dapat mempertahankan audit sertifikasi
oleh auditor internasional independen.
Untuk
mendapatkan sertifikasi PASTI PAS!, SPBU harus lolos audit kepatuhan standard
pelayanan yang ditetapkan oleh Pertamina. Audit ini mencangkup standard
pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas, kondisi peralatan dan fasilitas,
keselarasan format fasilitas, dan penawaran produk dan pelayanan tambahan.
Setelah mendapatkan sertifikat PASTI PAS!, SPBU akan tetap diaudit secara
rutin. Jika tidak lolos, SPBU dapat kehilangan predikatnya sebagai SPBU PASTI PAS!
Seluruh
proses sertifikasi dilakukan secara independen oleh Bureau Veritas, institusi
auditor independen internasional yang memiliki pengalaman Internasional untuk
melakukan audit pelayanan SPBU.
Masalah yang sering terjadi di
SPBU di Pekanbaru
Teori
Fenomenalogi dapat digunakan sebagai perspektif komunikasi untuk penilayan SPBU
yang ada dikota pekan bar. Berdasarkan pengalaman saya “Stanley Deetz tiga prinsip dasar fenomenologi salah satunya pengetahuan
ditemukan secaralangsung” kejadian-kejadian
yang saya temui pada SPBU yang ada dikota pekanbaru yang tidak sesuai dengan
standarisasi dari pertamina itu sendiri adalah.
1.
Operator hampir tidak pernah melakukan
Senyum, Salam, dan Sapa, padahal ini adalah standarisasi yang telah dibuat oleh
pertamina untuk SPBU yang bersertifikasi Pasti PAS.
2.
Pada pemakai sepeda motor, operator
jarang menunjukkan takaran dimulai dari angka nol
3.
Operator Sering melakukan korupsi pada
konsumen, dengan tidak mengenbalikan sisa uang, terutama sisa uang yang dibawah
1000 (seribu rupiah), dengan alasan uang kecil tidak ada.
4.
Standar operasional SPBU di kota
pekanbaru dapat dikatakan tidak memenuhi standar yang di tetapkan pertamina,
dengan banyaknya operator memperlakukan konsumen dengan tidak hormat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar