Senin, 07 Mei 2012

Standarisasi Pertamina dilihat dari Teori Fenomenalogi Dalam Memberikan Sertipikat Pasti PAS Pada SPBU Di Kota Pekanbaru


Oleh : Marwansyah Putra
Gambaran Umun Tentang Pasti Pas
SPBU Pertamina PASTI PAS! adalah SPBU yang telah tersertifikasi dapat memberikan pelayanan terbaik memenuhi standard kelas dunia. Konsumen dapat mengharapkan kualitas dan kuantitas BBM yang terjamin, pelayanan yang ramah, serta fasilitas nyaman.
Kualitas dan kuantitas BBM terjamin karena SPBU PASTI PAS! menggunakan alat-alat pengukur kualitas dan kuantitas lebih akurat juga menerapkan prosedur monitoring yang lebih ketat. Untuk menjamin ketepatan takaran, SPBU melakukan test ketepatan volume secara rutin dengan batas toleransi akurasi lebih ketat dari SPBU biasa. Dinas Metrologi akan melakukan kalibrasi ulang pompa yang telah melewati batas toleransi. Untuk menjamin kualitas BBM, SPBU melakukan pengujian kualitas 3 kali lebih banyak dari SPBU biasa, juga dengan batas toleransi lebih ketat.
 Konsumen akan selalu disambut oleh senyum, salam, dan sapa operator. Untuk memastikan anda mendapatkan volume yang akurat operator akan menunjukkan pada anda mesin pompa menunjukkan angka nol sebelum mulai pengisian.
 SPBU Pertamina PASTI PAS! hanya diberikan kepada SPBU yang telah mendapatkan dan dapat mempertahankan audit sertifikasi oleh auditor internasional independen.
Untuk mendapatkan sertifikasi PASTI PAS!, SPBU harus lolos audit kepatuhan standard pelayanan yang ditetapkan oleh Pertamina. Audit ini mencangkup standard pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas, kondisi peralatan dan fasilitas, keselarasan format fasilitas, dan penawaran produk dan pelayanan tambahan. Setelah mendapatkan sertifikat PASTI PAS!, SPBU akan tetap diaudit secara rutin. Jika tidak lolos, SPBU dapat kehilangan predikatnya sebagai SPBU PASTI PAS!
Seluruh proses sertifikasi dilakukan secara independen oleh Bureau Veritas, institusi auditor independen internasional yang memiliki pengalaman Internasional untuk melakukan audit pelayanan SPBU.
Masalah yang sering terjadi di SPBU di Pekanbaru
Teori Fenomenalogi dapat digunakan sebagai perspektif komunikasi untuk penilayan SPBU yang ada dikota pekan bar. Berdasarkan pengalaman saya “Stanley Deetz tiga prinsip dasar fenomenologi salah satunya pengetahuan ditemukan secaralangsung”  kejadian-kejadian yang saya temui pada SPBU yang ada dikota pekanbaru yang tidak sesuai dengan standarisasi dari pertamina itu sendiri adalah.
1.       Operator hampir tidak pernah melakukan Senyum, Salam, dan Sapa, padahal ini adalah standarisasi yang telah dibuat oleh pertamina untuk SPBU yang bersertifikasi Pasti PAS.
2.       Pada pemakai sepeda motor, operator jarang menunjukkan takaran dimulai dari angka nol
3.       Operator Sering melakukan korupsi pada konsumen, dengan tidak mengenbalikan sisa uang, terutama sisa uang yang dibawah 1000 (seribu rupiah), dengan alasan uang kecil tidak ada.
4.       Standar operasional SPBU di kota pekanbaru dapat dikatakan tidak memenuhi standar yang di tetapkan pertamina, dengan banyaknya operator memperlakukan konsumen dengan tidak hormat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar